“Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!” (Roma 12:16)
Di sebuah pantai ada segerombolan kepiting yang sedang berjalan dengan santai dan tiba-tiba ada burung pemangsa yang dari tadi mengintai, mulai mendekati kelompok itu. Tak menyadari, sewaktu burung ini mulai menukik, kepiting lari ke sana ke mari, menyelamatkan diri dari mangsaan, namun ternyata tidak mendapatkannya. Tak berputus asa, kedua kali burung ini kembali menukik. Dengan sigap, si gerombolan kepiting ini bersatu dan mengangkat capit mereka ke arah burung. Alhasil, ketika burung ini menukik dengan tajam, terkenalah capit para kepiting, dan akhirnya dia pergi jauh tak lagi mencoba memangsa kepiting.
Capit bagi kepiting ketika bersatu, dapat menjadi senjata besar untuk menghadapi musuh mereka. Namun capit itu juga bisa saling melukai. Ketika menggunakannya dengan tepat, mereka dapat menang dalam situasi sulit.
Setiap kita juga diciptakan Tuhan dengan karakter yang berbeda-beda dengan keunikan masing-masing. Dalam hidup berelasi baik dalam keluarga, sekolah, pekerjaan ataupun masyarakat, hidup saling mengerti, memahami kekurangan dan kelebihan orang lain serta belajar bisa berempati dan bekerjasama, merupakan modal yang baik.
Seperti halnya pelayanan Rasul Paulus, salah satu yang dapat kita pelajari adalah setiap tulisan dalam suratnya selalu di awali oleh salam dan diakhiri dengan ucapan-ucapan penguatan dan kasih kepada orang-orang yang membantu dia dalam pelayanan di berbagai tempat. Rasul Paulus, sangat paham, pentingnya relasi dan membangun kerjasama dengan banyak orang kudus itu penting bagi melebarkan Kerajaan Allah. Sering kata sehati sepikir, saling mengasihi, dia ungkapkan.
Oleh karenanya, sahabat NK, mari dengan kasih Kristus, terus kita bangun relasi dengan sesama. Dari sanalah, kita bisa mewartakan kasih Tuhan dan kita juga makin bisa jadi berkat bagi banyak orang. Jalinlah kerjasama bukan hanya sekedar bekerja bersama. [NO]
P1: Apakah tantangan dalam membangun kerjasama dengan rekan kita?
P2: Bagaimana anda akan memulai kerjasama dengan orang lain?