You are currently viewing KESELAMATAN DAN KEPEDULIAN
  • Post category:Artikel

Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” ( Matius 15:32 )

Pada Agustus 2010, perhatian dunia tertuju pada sebuah terowongan tambang di dekat Copiapó, Chili. Sebanyak 33 penambang berhimpitan dalam gelap dan terjebak di kedalaman 700 meter di bawah tanah. Mereka sama sekali tidak tahu kapan pertolongan akan tiba. Setelah menunggu 17 hari lamanya, mereka mendengar bunyi pengeboran. Regu penyelamat telah membuat sebuah lubang kecil di bagian atap terowongan, kemudian diikuti tiga lubang berikutnya, dengan maksud untuk menciptakan jalur pengiriman persediaan makanan, air, dan obat-obatan.

Para penambang yang terjebak di dalam tambang itu sangat bergantung pada saluran-saluran yang terhubung dengan permukaan tanah tersebut untuk menerima persediaan yang mereka butuhkan agar dapat bertahan hidup. Akhirnya, pada hari yang ke-69 semua penambang berhasil dibebaskan.

Pengajaran yang mendasar dari kepedulian sosial yang diajarkan Tuhan Yesus adalah bahwa kepedulian tersebut bukan dimaksudkan sebagai usaha untuk memperoleh keselamatan, tetapi merupakan bagian dari keselamatan itu sendiri. Hal ini yang membedakan kekristenan dengan keyakinan lainnya bahwa perilaku moral yang benar bukan untuk menghasilkan keselamatan tetapi karena sudah menerima keselamatan. Dengan demikian tindakan etis adalah tanggapan orang percaya akan kasih Tuhan yang telah diberikan melalui penyelesaian dosa di kayu salib. Orang yang telah mengalami kelahiran kembali menjadi mampu untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hukum moral.

Kepedulian sosial dirangkum oleh Tuhan Yesus dengan mengatakan “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa melakukan kepedulian sosial harus dimotivasi oleh kasih dan dilakukan dengan kasih. Dalam kaitan ini adalah kasih yang “agape”, yaitu kasih yang bersumber dari luapan kasih yang diterima dari Tuhan sendiri. [DS]

P1: Mengapa Tuhan Yesus mempunyai kepedulian terhadap orang banyak?

P2: Dalam hal apakah kepedulian saudara nyatakan di kehidupan sehari hari?