“Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.”(Yak. 5:17)
“Pah, aku benar-benar perlu buku tersebut! Kalau aku tidak punya buku itu, aku tidak bisa mengerjakan tugas dan akhirnya aku tidak diluluskan oleh guru. Please ya Pah!” “Ok” sahut papahnya, “pasti Papah belikan ya, supaya kamu dapat menyelesaikan tugas sekolah dan lulus.”
Papahnya segera mencari buku yang ditunjukkan anaknya dan segera memesannya. Dia tahu anaknya sangat memerlukan buku tersebut. Dia tahu anaknya bersungguh-sungguh meminta buku tersebut. Dan dia tahu bahwa anaknya sangat menaruh harap kepadanya untuk membelikan buku tersebut. Sehingga Papahnya dengan segera membelikannya dengan sigap.
Elia adalah seorang manusia biasa. Dia bernubuat bahwa tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun tersebut, kecuali kalau dia mengatakannya (1 Rj. 17:1). Dan hal itu terjadi sehingga di Israel dan sekitarnya terjadi kemarau yang panjang dan terjadi kelaparan. Dalam kondisi yang demikian, Elia terus mengalami pertolongan Tuhan. Di wilayah Sidon, melalui doa Elia, janda di Sarfat mendapat pertolongan supranatural. Doa Elia membangkitkan anak perempuan yang telah dinyatakan mati. Doanya juga mendatangkan api dari Tuhan menyambar habis korban bakaran yang telah disiapkan. Dan Elia pun dengan sungguh-sungguh berdoa supaya terjadi hujan, maka terjadilah hujan turun. Jika kita melihat peristiwa itu semua, maka ada kunci yang menyebabkan doa Elia dijawab Tuhan, kunci tersebut adalah berdoa dengan sungguh-sungguh.
Sahabat NK, anak tadi yang membutuhkan buku serta Elia yang dipakai Tuhan untuk menghukum dan menyadarkan Israel merupakan contoh orang-orang yang dijawab permohonannya. Mereka dijawab permohonannya karena mereka meminta sesuai kebutuhannya dan bukan untuk memuaskan hawa nafsunya. Demikian pula dengan kita anak-anak-Nya, jika kita berdoa sungguh-sungguh kepada-Nya untuk kebutuhan kita, Dia akan menjawab doa kita, karena Dia berjanji akan memelihara anak-anak-Nya. [YP]
P1 : Menurut pendapat Anda akankah Dia membiarkan anak-anak-Nya kekurangan (khususnya kebutuhan dasarnya)? Jelaskan!
P2 : Ketika kekurangan dan kesulitan, apa yang akan Anda lakukan? Ceritakanlah!