KUNCI HIDUP MAKSIMAL
“Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh … Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu” (Kejadian 2:1-3)
Aldi, Budi dan Christian sudah bersahabat semenjak SD. Persahabatan mereka cukup menarik sebab mereka memiliki watak dan sifat yang cukup berbeda. Selepas lulus SMA, mereka belum pernah bertemu kembali. Sampai, suatu hari, setelah 15 tahun tidak berjumpa, SMA mereka mengadakan acara reunian. Di sana, Aldi, Budi dan Christian pun kembali bertemu.
Alangkah terkejutnya mereka melihat keadaan mereka masing-masing. Tampaknya semua terlihat biasa-biasa dan tidak ada satu pun yang terlihat sukses. Aldi terlihat memiliki kantung mata yang tebal, terlihat lesu dan kelelahan. Ternyata sehabis kuliah, dia bekerja sebagai Fund Manager yang terus bekerja tanpa kenal lelah. Sementara Budi, dengan kacamatanya yang semakin tebal, terlihat kikuk saat berbicara dengan orang. Ternyata, selama ini Budi begitu rajin membaca buku dan melakukan reseach sampai-sampai jarang bersosialisasi dengan orang lain. Bagaimana dengan Christian? Christian mengambil sekolah kependetaan saat lulus SMA. Setelah itu, dia sibuk dengan hal-hal yang bersifat rohani dan hampir tidak update dengan hal-hal yang terjadi di tengah dunia. Mirip seperti Budi, pembicaraan Christian juga sekarang terasa monoton, ujung-ujungnya hanya berbicara tentang Tuhan dan Tuhan saja.
Mereka cukup heran ketika melihat mantan ketua kelas mereka dulu, Doni. Doni terlihat bergembira. Dia tampak sehat, memiliki pekerjaan yang baik, berwawasan luas dan ternyata juga ikut melayani di sebuah gereja di dekat rumahnya. Karena penasaran, Budi bertanya, “Don, apa yang kamu lakukan selama 15 tahun ini? Kelihatannya hidupmu menyenangkan ya!” Sambil tersenyum Doni menjawab, “Aku melakukan semua hal yang kalian lakukan, hanya saja aku melakukannya dengan seimbang”.
Sahabat NK, sadarkah kita bahwa bekerja, belajar dan melayani adalah hal yang sama-sama baik? Namun, kuncinya terletak pada kemampuan kita untuk melakukan hal-hal tersebut dengan seimbang. Saat menciptakan dunia, Allah juga memberikan keteladanan dengan hal keseimbangan. Ia “beristirahat” meskipun Allah tidak pernah merasa lelah. Marilah kita juga belajar untuk hidup secara seimbang agar segala sesuatu yang kita kerjakan bisa berhasil maksimal [JEA]
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1 : Apakah kehidupan jasmani, jiwa, dan rohani anda sudah seimbang sehingga Anda dapat menjalani hidup yang semaksimal mungkin?
P2: Perbaiki jadwal Anda yang padat dan cukupkan istirahat. Baca atau dengarkanlah hal-hal yang bisa mengupgrade wawasan Anda. Serta jangan lupa untuk terus mencari Tuhan lewat saat teduh pribadi, pembacaan Alkitab, ibadah-ibadah, dan juga melalui pelayanan.
Bacaan : 2 Samuel 1-4