You are currently viewing LULUS
  • Post category:Artikel

“Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”  (Matius 24:13)

Saat kita masih berada di bangku sekolah dan berstatus murid, tentunya kita harus berprestasi dan mengikuti semua aturan yang ada agar kita dapat menyelesaikan pendidikan dan dinyatakan lulus. Demikian juga pada saat kita berstatus sebagai murid Tuhan; ada konsekuensi yang harus dipatuhi dan ditaati agar kita bisa dinyatakan lulus dan berhasil mencapai garis akhir.

Di zaman akhir ini banyak pengajaran yang kurang sesuai dengan kebenaran Alkitab.Yang ditekankan hanyalah hal-hal yang membuat kita nyaman tapi melupakan kewajiban dan esensi kita sebagai murid. Padahal kita tidak boleh berpikir bahwa setelah percaya,menerima Tuhan Yesus dan dibaptis maka kita pasti lulus dan tidak mungkin gagal. Harus ditekankan bahwa ada murid yang akan lulus dan juga yang gagal. Ini diperjelas dengan perkataan Tuhan Yesus bahwa “banyak yang dipanggil tapi sedikit yang dipilih”.

Penyebab utama kegagalan seorang Kristen adalah ketika kita gagal hidup dalam penguasaan dan kontrol Tuhan sebagai pemiliknya. Hal ini bisa terjadi karena pertama-tama kita gagal mengontrol dan menguasai diri. Pada saat kita gagal menguasai diri pada saat itu pulalah kita pasti melepaskan diri dari kontrol Tuhan atas hidup kita. Jadi pada prinsipnya kegagalan kita sebagai orang Kristen terletak pada ketidakmampuan kita menguasai diri yang pada akhirnya akan membuat kita juga tidak peka dan tidak bersedia lagi dikendalikan oleh Tuhan. Saat kita tidak mau lagi dikendalikan Tuhan maka kuasa kegelapanlah yang menguasai kita. Pada akhirnya kita akan menolak menjadi milik Tuhan, yang sama artinya dengan menolak karya penebusan-Nya. Padahal status seorang murid atau orang yang sudah ditebus adalah milik Tuhan sepenuhnya. Kalau Tuhan yang memiliki hidup kita maka hanya Tuhan yang berhak sepenuhnya atas diri kita.

Di sinilah peran utama penguasaan diri, secara sadar kita harus menguasai diri dan menyerahkan kebebasan kita kepada Tuhan semata, sehingga kita dibelenggu hanya oleh kehendak-Nya. Gunakanlah kesempatan untuk terus belajar hidup dalam tuntunan-Nya selama kita masih diberi kesempatan. Roh Kudus pasti akan memampukan kita. [CK]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Apakah manfaat dari penguasaan diri dalam konteks pengiringan kita kepada Tuhan dan menjadi murid-Nya?

P2: Apa yang akan dan perlu anda lakukan agar bisa hidup sepenuhnya dalam pengendalian Tuhan?