You are currently viewing MAU NANGIS LUPA NADANYA
  • Post category:Artikel

“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.” (Yesaya 40:20)

Ganti judul lagi… Sudah ke-dua kali, pertama karena teori nya sudah kedaluwarsa sehingga ditolak si dosen. Dan judul yang ke-dua sudah sampai Bab-3, tetapi topiknya sudah tidak terjadi lagi di masyarakat sehingga tidak ada gunanya lagi diteliti. Dan Judul yang ke-tigapun, harus ganti judul lagi karena narasumber yang mau diteliti nya, meninggal. AAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH… Untungnya ngga’ sampai gila. Mau jadi sarjana aja koq ribet bangettt sihh. Rintangannya se-gudang. Berhenti sampai di sini saja gitu ya??

Mmmmhhh… Mau nangis lupa nadanya, mau marah lupa syairnya…

Begitulah lika-likunya mengerjakan skripsi. Tugas akhir berupa penelitian, saat di dunia perkuliahan. Belum lagi ketidakcocokan dengan dosen pembimbing skripsi yang mengharuskan saya berlama-lama berkutat hanya pada salah satu Bab. Hingga terpaksa mencari dosen lain. Serta berlanjut pada topik baru yang sangat sulit untuk diteliti. Sedaaaaaaaaaaaaaaaaaaaap.

Ehh, mengapa saya tidak berpuasa?? Mengapa saya tidak menyediakan waktu untuk memuji Tuhan saja di tengah kebuntuan ini?? Mengapa saya tidak berpasrah dan berserah saja kepada Yesus Kristus Sang Penolong saya itu?? Mengapa saya disibukkan dengan meratapi kegagalan saya ini?? Baru saja soal skripsi. Sementara dalam kehidupan di masa mendatang setelah lulus nanti, pasti akan lebih menggunung segala kebuntuan dan pergumulan yang mampir tanpa diundang.

Begitukan?? Kita seringkali terlambat untuk menyertakan Tuhan dalam hidup ini. Mengapa juga tidak sedari awal sebelum memulai pengerjaan skripsi, saya bertanya meminta pendapat Tuhan, mengenai topik apa yang harus saya teliti untuk skripsi saya itu… Ahh, lupakan soal skripsi. Dan sejak itu saya jadi belajar. Bahwa Tuhan Yesus Kristus bukanlah penolong dan solusi terakhir. Melainkan sejatinya, DIA adalah Penolong awal bahkan sebelum segalah ancaman-halangan-rintangan membentang. Dan ingatlah selalu, Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Ayo semangat lagi untuk menatap hari esok!!! Kristus dam Kasih sayangnya yang menerobos dinding penghalang, masih tetap ada dan terus ada, bagi kita. [AH]

P1 : Apa respon saya selama ini kalau menghadapi kebuntuan dan kegagalan?? Adakah saya menjadi berhenti melangkah dan disibukkan dengan meratapi nasib??

P2 : Tuhan, saya sudah lelah mengandalkan kehebatan dan kemampuan saya sendiri yang tidak ada apa-apa nya. Sekarang saya mau belajar mengandalkan kasih sayang Tuhan sepenuhnya, bukan seperlunya!!