You are currently viewing MAWAR DAN BAMBU
  • Post category:Artikel

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan semua orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu yang di Sorga.” (Matius 5:16)

Dua tanaman bertetangga, Bambu dan Mawar ‘ngobrol’ santai di sore hari. Bambu berkata dengan nada sedih, “Hai Maw, tahukah kamu, aku selalu iri pada kamu. Kamu memiliki bentuk bunga yang indah, mengeluarkan aroma yang harum, banyak mendapatkan pujian, terlihat cantik dengan aneka warnamu, bahkan sering menjadi persembahan untuk pernyataan cinta manusia.” Mawar pun tersenyum lalu berkata “Terima kasih atas kejujuran dan pujianmu Bam, namun sejujurnya aku juga iri padamu”. Sang Bambu pun berkata, “Kenapa kamu bisa iri padaku Maw? Tidak ada yang bisa kubanggakan pada diriku seperti yang ada padamu”. Mawar pun menjawab dengan sedih, “Kamu masih bisa bertahan dan tidak goyah pada saat badai datang, sedangkan aku sangat rapuh, kelopakku sangat mudah lepas jika terkena angin sedikit saja. Selain itu umurku sangatlah singkat.”

Bambu berkata, “Tapi tetap saja aku beda sama kamu Mawar. Banyak orang yang selalu mencarimu hanya karena ingin menjadikanmu sebagai hiasan rambut para gadis atau jadi hiasan yang cantik di ruang tamu”. Mawar tersenyum lagi dan berkata, “Ucapanmu memang benar Bam, namun apakah kamu tidak sadar jika dalam beberapa hari kemudian aku bisa layu? Sementara manusia sering menggunakanmu sebagai alat untuk mengalirkan air bahkan dalam waktu yang lama. Selain itu kamu juga sangat bermanfaat bagi tumbuhan yang lain. Aliran air yang mengalir pada tubuhmu akan menghidupkan banyak tanaman. Dengan manfaat sebesar itu kenapa kamu malah menjadi iri padaku. Padahal seharusnya kamu merasa bahagia dan bersyukur,” lanjut sang mawar. Bambu pun akhirnya menyadari kelebihannya.

Ibarat cerita di atas terkadang orang lain terlihat lebih luar biasa peranannya dibanding kita, karena mungkin lakonnya langsung diatas panggung. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing, kita bisa saling menopang. Ada banyak potensi kebaikan dalam diri kita yang sangat dibutuhkan oleh sesama. [MM]

P1: Apa yang dimaksud Yesus dengan menjadi terang? Hendaklah terangmu bercahaya?

P1: Kepada secara khusus Anda ingin menjadi terang hari ini Apa rencana Anda, segeralah bertindak sebelum terlambat.