You are currently viewing MELEBIHI ORANG BERDOSA
  • Post category:Artikel

“Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka”  (Lukas 6:32)

Tentu saja kisah pilu yang mengguncang bangsa kita di pertengahan bulan Mei 2018 lalu masih membekas dalam ingatan. Di waktu yang hampir bersamaan, tiga bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Surabaya dan menewaskan beberapa orang yang hendak beribadah Minggu pagi itu.

Kejadian ini disusul dengan berita yang juga tidak kalah mencengangkan dunia. Beberapa surat kabar elektronik, seperti Suara.com pada 19 Mei 2018 dan AntaraNews.com pada 21 Mei 2018, mencantumkan berita serupa ini pada halamannya. Intinya, istri korban bom Surabaya memaafkan pelaku teror. Mereka adalah Yeni Widiastuti (istri almarhum Yesaya Bayang sang petugas keamanan gereja GKI Surabaya), Sri Wahyuni (istri korban bom di Gereja Katolik Santa Maria Tidak Bercela) juga Monique Dewi (istri almarhum Aloysius Bayu Rendra Wardhana yang juga menjadi korban bom di SMTB). Ibunda almarhum Bayu juga mengatakan bahwa semua “selalu dan harus mengasihi”.

Kompas.com (14/05/18) juga mengutip ajakan Pastor Kepala Paroki SMTB untuk mengampuni. “Pengampunan adalah pintu yang terbuka untuk masa depan yang lebih bermartabat bagi bangsa Indonesia”, katanya. Keputusan mencengangkan ini direspons Shierine Wangsa Wibawa dalam sebuah artikel yang juga dimuat Kompas.com. “Semangat Mengampuni Pelaku Terorisme, Bagaimana Menjelaskannya?” tulisnya di media online tersebut.

Sahabat, pengampunan atau kasih tidak bersyarat bukanlah sesuatu yang biasa dilihat oleh dunia. Dunia lebih terbiasa dengan pembalasan, perseteruan atau permusuhan. Kasih adalah tanda pengenal yang unik dari para pengikut Kristus. Ini sesuai dengan perkataan Yesus yang ditulis dalam Yohanes 13:35 yaitu bahwa semua orang akan tahu bahwa kita adalah murid-murid Kristus jika kita saling mengasihi. Marilah kita, yang sudah Kristus ampuni dan kasihi tanpa syarat, melakukan hal yang sama bagi sesama kita hari ini juga! [JEA]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Apakah Anda melihat pemberian pengampunan sebagai sesuatu yang merugikan? Mengapa?

P2: Apa yang membuat Anda sulit untuk mengampuni? Maukah Anda mulai mengampuni hari ini?