You are currently viewing MENINGGAL DALAM PELAMPUNG
  • Post category:Artikel

“…bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya …, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?” (Roma 10:14)

Sebuah kisah tragis terjadi ketika kapal perang R.M.S Lusitania dihantam sebuah torpedo dari kapal selam Jerman. 1198 dari 1959 penumpang terbunuh. Diana Preston, di dalam bukunya yang berjudul Lusitania: An Epic Tragedy, menuliskan pengamatan Charles Lauriat, pemuda yang berhasil selamat dari kecelakaan naas tersebut.

Lauriat mengisahkan bagaimana dirinya melihat banyak sekali orang di dalam kapal yang berlarian panik setelah menyadari bahwa tidak lama lagi, kapal yang mereka tumpangi akan segera tenggelam. Untungnya, hampir semua dari mereka sudah mengenakan jaket keselamatan. Jadi seharusnya, walaupun R.M.S Lusitania karam, para penumpang bisa tetap selamat dengan pertolongan pelampung tersebut. Tetapi sungguh naas nasib mereka. Banyak orang memakai jaketnya dengan terbalik! Lubang yang seharusnya berada dibawa malahan ada dipakai di atas. Rupanya, mereka tidak mengerti cara untuk memakai jaket keselamatan dengan benar.

Tidak banyak orang yang mau membaca catatan penjelasan tentang bagaimana cara menggunakan pelampung dengan baik dan benar. Lauriat berusaha menjelaskan kepada beberapa orang tentang keadaan ini. Tetapi tidak semua mau mendengarkan dia karena mereka curiga, “Jangan-jangan, pemuda ini mau merebut pelampung saya”. Oleh karena itu, ketika kapal penyelamat datang, mereka menemukan banyak sekali mayat yang terapung dalam posisi seperti burung yang sedang menukik ke air. Kepala mereka terbenam di bawah permukaan air laut sedangkan bagian badan mereka yang bawah malah muncul di atas.

Sahabat NK, seperti R.M.S Lusitania, dunia kita juga sedang tenggelam perlahan-lahan. Banyak orang berusaha untuk mencari keselamatan dan keamanan. Tetapi banyak dari mereka yang tidak mengerti dengan benar, apa itu arti keselamatan dan dimanakah keselamatan itu bisa di peroleh. Oleh sebab itu, kita perlu memberitakan kabar tentang Yesus Kristus kepada mereka mulai sekarang selagi masih ada kesempatan. [JEA]

P1: Sudahkah Anda menemukan keselamatan itu?

P2: Apakah selama ini Anda pernah memberitakan kabar baik bagi orang lain? Jika belum, pikirkan cara yang paling praktis yang bisa Anda lakukan hari ini.