“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Matius 5:16)
Dalam satu pertemuan meeting para hamba Tuhan yang dilaksanakan melalui zoom, saya mendengar seorang sosok baru yang dikenalkan. Panggilannya adalah mama Hana, beliau adalah Dr.Hana Amalia Vandayani Ananda, pendiri dari Yayasan Pondok Kasih. Beliau sedikit menceritakan hidupnya, bagaimana dia memimpin satu Yayasan yang timbul dari belas kasihannya kepada masyarakat prasejahtera yang ada di Indonesia.
Suatu hari mama Hana keluar dari ibadah di dalam gerejanya, dan melihat seorang nenek miskin sedang minta-minta. Hari itu Tuhan bicara kepada mama Hana untuk memperhatikan orang-orang miskin yang ada di sekitarnya. Lalu mama Hana membuat Yayasan Pondok Kasih pada tahun 1991.
Banyak hal yang dilakukan Yayasan Pondok Kasih, mulai dari membagikan makanan, memberikan bantuan pakaian, kesehatan dan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat prasejahtera. Tetapi ada satu hal yang menarik bagi saya, yang dilakukan oleh mama Hana dan Yayasan Pondok Kasih. Mama Hana sadar bahwa orang miskin bukan hanya butuh bantuan sandang, pangan, papan, tetapi memutuskan rantai kemiskinan mereka membutuhkan identitas, atau hak sipil.
Seringkali masyarakat prasejahtera tidak memiliki hak sipil, seperti kartu keluarga, akta lahir atau KTP, sehingga bantuan kemudahan dari pemerintah tidak dapat mereka rasakan. Yayasan ini berjuang untuk membantu mereka mengurus segala keperluan, agar mereka bisa mendapatkan hak nya sebagai warga negara Indonesia. Hal ini adalah hal yang sederhana namun berdampak sangat besar. Hal ini jauh dari pemberitaan media, atau seperti flexing dan bisa foto-foto dengan bantuan pangan satu konteiner besar. Bantuan untuk surat menyurat ini membutuhkan waktu, dedikasi dan proses yang tidak singkat.
Pelayanan mama Hana membuat orang percaya benar-benar terlihat kasih dan kepedulian-nya pada masyarakat sekitar. Saat meeting tersebut, kami semua para pelayan Tuhan atau rohaniawan yang melayani dalam Gedung gereja, tertegur, dan merasa perlu mensupport dan melakukan aksi nyata seperti yang dilakukan oleh Yayasan Peduli Kasih. [CH]
P1: Apakah anda sudah berdampak di dalam lingkungan sekitarmu?
P2: Adakah satu atau dua orang yang prasejahtera di sekitarmu dan ingin anda bantu?