You are currently viewing MENJADI YANG TERBESAR
  • Post category:Artikel

Pdm. Hiruniko Ruben

Bacaan: Markus 9:33-37

“Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” (Markus 9:35)

Ketika Tuhan Yesus dan murid-murid sampai disebuah rumah di Kapernaum, Tuhan Yesus bertanya apa yang murid-murid-Nya perbincangkan di tengah jalan. Tuhan Yesus tahu bahwa tadi murid-murid-Nya bertengkar ditengah jalan. Merka pempertengkarkan siapa diantara  mereka yang terbesar. Melalui peristiwa ini Tuhan Yesus sedang mengungkap kepada kita rahasia kehidupan anak-anak Allah dan gaya hidup yang harus kita miliki. Yang menjadi pertanyaan di sini, mengapa murid-murid saling mempertengkarkan siapa yang terbesar? Sedikitnya ada dua hal yang dapat kita pelajari dari hal ini.

Hal yang pertama, mereka berpikir kerajaan sorga sama seperti pemerintahan dunia. Pada waktu itu pemerintahan Romawilah yang sedang menguasai Palestina. Dan kehormatan yang dimiliki seorang raja serta para pejabat-pejabatnya telah mempesona mereka. Mereka membayangkan bahwa kerajaan Allah yang akan datang tersebut adalah kerajaan dimana Yesus akan menjadi raja dunia seperti Daud dan Salomo, dan mereka (murid-murid) adalah para pejabat-pejabatnya. Kebanggaan menjadi pejabat dan dihormati oleh banyak orang, merupakan kebanggaan orang pada umumnya. Dan kebanggaan seperti inilah yang juga diingini oleh murid-murid Tuhan Yesus. Namun kenyataan yang kita jumpai sekarang, ternyata bukan hanya murid-murid Yesus yang memiliki keinginan dan filosofi hidup seperti itu. Banyak orang Kristen saat ini pun yang masih terbelenggu dengan keinginan dan filosofi hidup yang salah ini. Padahal kebanggaan orang percaya seharusnya bukan pada hal-hal yang duniawi, melainkan kepada salib Tuhan. Paulus berkata dalam Galatia 6:14, “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.” Kebanggan orang Kristen bukan terletak pada berkat-berkat jasmani dan sukses-sukses jasmani. Kebanggaan orang Kristen harusnya terletak pada salib Tuhan. Karena di dalam salib Tuhan itulah kita akan menemukan kehidupan yang diremukkan dan dimatikan. Artinya kita menjadi pelayan bagi orang lain, kita rugi untuk kebahagiaan orang lain, dan kita menderita demi keuntungan orang lain. Inilah yang disebut dengan bermegah di dalam salib Tuhan. 

Hal yang kedua, mereka masih memiliki ambisi duniawi. Pengiringan mereka kepada Tuhan Yesus masih belum murni. Mereka mengiring Tuhan karena ingin mendapat upah. Mereka mengiring Tuhan bukan karena ingin memberi hidup mereka, tetapi malah mencari hidup. Kita percaya bahwa setia mengiring Tuhan itu akan mendapat keuntungan dan upah. Tetapi tentu bukan karena untung dan upah itulah kita menjadi setia dalam mengiring Tuhan. Saudaraku, ketika murid-murid sedang termangu-mangu karena Tuhan Yesus bertanya kepada mereka tentang apa yang mereka percakapkan di tengah jalan tadi, Tuhan Yesus kemudian memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya ditengah-tengah mereka (Markus 9:37). Yang terbesar di kerajaan sorga adalah bukan yang terbesar atau terpandang menurut ukuran dunia, tetapi mereka yang melayani orang lain, mereka yang tidak dianggap penting, dan mereka yang tidak suka tampil untuk mencari pujian. Dengan perkataan ini, Tuhan Yesus ingin mengajarkan bahwa yang terbesar di dalam kerajaan sorga adalah mereka yang memperhatikan dan menyambut saudaranya yang membutuhkan pertolongan. Kesediaan untuk menerima dan memberikan pertolongan bagi orang lain yang hina, miskin, bodoh, dan orang yang tidak bisa membalas kebaikan kita adalah tindakan kita yang dikategorikan untuk Tuhan Yesus sendiri. Besar kecilnya kedudukan kita dalam kerajaan sorga, tergantung seberapa dalam kita merendahkan diri dalam melayani sesama tanpa mengharapkan pamrih apapun.

“Menjadi yang terbesar dan terutama di hadapan Tuhan adalah dengan menjadi pelayan bagi sesama”

Bahan pendalaman:

  1. Mengapa para murid Yesus meributkan siapa yang terbesar di antara mereka?
  2. Apa standar untuk menjadi yang terbesar di kerajaan sorga?