Pdt. Joel Manalu, M.Th
Roma 6:1-14
Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia (Roma 6:7-8)
Kemenangan Tuhan adalah kemenangan dari dosa dan segala akibatNya. Tuhan telah mengalahkan dosa dengan kebangkitanNya dan maut akibat dosa telah ditaklukkanNya. Inilah kemenangan yang kita rayakan dan nyatakan malam ini. Namun menjadi kehendak Tuhan agar kita merayakan dan menyatakan kemenanganNya bukan hanya ditempat ini, dengan cara menyelenggarakan ibadah bersama. Tuhan menghendaki agar kita merayakan dan menyatakan kemenanganNya kepada dunia di sepanjang hidup kita, di tempat dimana Tuhan mengutus kita. Persoalannya sekarang adalah bagaimana kita dapat merayakan dan menyatakan kemenanganNya.
Hanya orang-orang yang bangkit bersama dengan Kristus yang dapat menyatakan kemenanganNya. Pendidikan, kepintaran manusia, kekayaan, pengalaman hidup, kursus pelayanan, sekolah Alkitab dll tidak dapat menjadi modal untuk menyatakan kemenanganNya. Oleh sebab itu kita harus memiliki kebangkitan bersama dengan Kristus. Bagaimana kita memiliki kebangkitan itu, yaitu kalau kita mati bersama dengan Kristus, Roma 6:5-6 (jelaskan: kemunduran pelayanan dan kegagalannya disebabkan pelayanan dilakukan oleh orang-orang yang belum mati bersama dengan Kristus. Ini adalah kelompok orang yang tidak mampu menyatakan kemenanganNya. Itulah sebabnya dunia tidak tertarik dengan pelayanan dan pemberitaan kita). Tanpa kematian bersama dengan Kristus kita tidak dapat menyatakan kuasaNya.
Kematian bersama dengan Kristus adalah kesediaan kita untuk meremukkan diri dan mengenakan kehidupan Kristus. Meremukkan diri adalah kalimat lain dari kesediaan untuk menanggalkan segala kesenangan daging/segala bentuk perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah (11-14). Selanjutnya kita harus berani bertindak sebagai orang yang tidak bermilik (harga diri, sanjungan, pujian, nama besar, pujian dll) dan hidup untuk kepentingan Tuhan semata-mata (Yoh 4:34). Dengan demikian kita merasa bahwa yang kita miliki hanyalah satu yaitu pengabdian kepada Tuhan. Kalaupun kita studi, bekerja, karir dan menikah sekaliannya itu untuk kepentingan Tuhan.
Untuk hal ini Tuhan Yesus telah memberi teladan kepada kita (Fil 2:2:1-8). Kehidupan seperti ini dapat digambarkan seperti gandum yang jatuh ke tanah dan mati, kemudian berbuah (Yohanes 12:24). Setiap orang yang mau melayani pekerjaan Tuhan, menyatakan kemenanganNya haruslah seorang yang mau menjadi seperti biji gandum yang jatuh ke tanah, mati sehingga dapat berbuah. Kalau kita belum meremukkan diri (seperti biji gandum itu) niscaya kita tidak akan berbuah. Tahun-tahun pelayanan kita sia-sia, kelelahan pelayanan kita tidak berarti sama sekali. Akhirnya kita dapat menjadi frustasi dalam pelayanan. Dia akhir jaman ini, dimana dunia semakin jahat dan tarikannya kepada manusia semakin kuat untuk menjadi semakin fasik, kita harus bangkit bersama dengan kristus dengan kuat kuasa dan hikmatNya. hanya dengan kuat kuasa dan hikmatNya kita dapat menyatakan kemenanganNya. Pelayanan kita akan disertai dengan hikmat- hikmat sorgawi, pelepasan-pelepasan kuasa kegelapan atas banyak orang dan mujizat Allah terjadi.
Kematian bersama dengan Kristus adalah kesediaan kita untuk meremukkan diri dan mengenakan kehidupan Kristus.
Bahan pendalaman:
- Apa yang dimaksud dengan meremukkan diri?
- Bagaimana kita dapat menyatakan kemenangan Allah dalam kehidupan kita?