“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” (Mzm. 119:9)
Waktu muda, Charles Darwin mengebu-gebu untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Dia mulai mengabaikan Alkitab yang sudah dia pelajari dari remaja. Dia mulai memberikan pandangan-pandangan dan perkiraan-perkiraan yang didasarkan pada ilmu yang dia gali. Akhirnya dia menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan Alkitab atau Tuhan. Hal ini tersirat dari bukunya “The Origin of Species” yang menyatakan bahwa manusia diperkirakan berasal dari binatang yang tingkatnya lebih rendah (kera).
Saat sudah menua, Darwin terus ada di pembaringan dan ada seorang wanita Kristen yang saleh bernama Lady Hope yang sering mengunjunginya. Lady Hope suatu kali bertanya kepada Charles, “Apakah yang menjadi bacaan favoritnya sekarang?” Maka hal yang mengagetkan bagi Hope, jawaban Charles adalah “Alkitab”. Hope yang selama ini mengetahui pemikiran Darwin bertanya lagi, “Apakah pandangan Anda mengenai penciptaan Allah yang ada di kitab Kejadian?” Darwin menjawab, “Dulu waktu masih muda aku banyak mengutarakan perkiraan-perkiraan dan dugaan-dugaan saja, namun di luar dugaanku, semua perkiraan tersebut disambut dunia bagaikan api yang cepat sekali merembet ke mana-mana. Namun hari ini aku mau kamu (Hope) memberitakan kepada keluarga dan teman-temanku tentang Yesus yang sanggup menyelamatkan. Itu yang paling penting!”
Sahabat NK, jika Darwin dari remaja, pemuda dan sampai tuanya terus mencintai Alkitab, maka kemungkinan dia menyimpang dari ajaran yang benar sangatlah kecil. Darwin mulai meninggalkan Alkitab sejak pemuda, dan dia beralih kepada ilmu pengetahuan. Hal ini sangatlah disayangkan, sehingga pola pikir dan pandangan-pandangannya sangatlah bertentangan dengan firman Tuhan. Tetapi bersyukur ketika di akhir usianya dia kembali mencintai Alkitab dan tentu ada penyesalan yang mendalam atas pandangannya yang keliru tersebut.
Sahabat NK, supaya terhindar dari penyimpangan atas kehendak Allah, maka sebagai umat-Nya, perlu terus menggali dan mempercayai firman-Nya. Biarkan firman-Nya menjadi pedoman utama kehidupan. [YP]
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1 : Menurut Anda kelakuan seseorang ditentukan dari mana? Apa kaitannya hal ini dengan firman Tuhan?
P2 : Apa komitmen Anda setelah mengetahui hal ini?