You are currently viewing PEMBERIAN TERBAIK?
  • Post category:Artikel

“Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.” (Mazmur 73:1)

Dalam satu dekade terakhir, bidang teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang luar biasa pesat. Akibatnya ada banyak lapangan pekerjaan yang menjadi hilang dan digantikan oleh teknologi, tetapi di sisi lain muncul berbagai lapangan pekerjaan dan profesi yang baru seperti youtuber dan tiktoker. Hanya dalam kurun waktu beberapa tahun saja, seorang youtuber seperti Atta Halilintar bisa meraih penghasilan miliaran per bulan, atau seorang tiktoker seperti Khaby Lame bisa menjadi miliader setelah sebelumnya dipecat dari pekerjaannya sebagai seorang buruh.

Hal ini membuat banyak orang berlomba-lomba untuk membuat konten di media sosial agar menjadi terkenal seperti mereka dan dapat meraup uang yang banyak. Ada salah satu konten yang kerap digunakan oleh orang-orang yang ingin cepat meraup ketenaran, yakni mereka mencitrakan dirinya sebagai orang yang senang menolong dan memberi kepada orang lain.

Tidak jarang barang-barang yang diberikan itu merupakan barang-barang yang mahal harganya seperti Iphone dan PS5. Tetapi yang menyedihkan ternyata banyak dari konten tersebut hanyalah setting belaka, alias pemberian tersebut tidak benar-benar diberikan. Selesai direkam mereka akan meminta kembali barang yang sudah diberikan.

Hal ini sungguhlah menyedihkan karena mereka hanya pura-pura memberi demi sebuah konten. Seperti Ananias dan Safira yang memberi setengah hasil penjualan tanahnya untuk pekerjaan Tuhan. Karena motivasi mereka keliru, alhasil Tuhan menghukum Ananias dan Safira mati seketika. Oleh sebab itu ingatlah bahwa Tuhan menghargai pemberian kita bukan dari besar kecil nilainya, tetapi dari seberapa tulus hati kita ketika melakukan pemberian. Pemberian disini bukan hanya berupa materi, tetapi juga waktu, tenaga, atau bahkan seluruh hidup kita. Mari renungkan bersama sudahkah kita melakukan pemberian dengan motivasi dan hati yang tulus? [FP]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Mengapa kita harus memiliki hati yang tulus?

P2: Hal apakah yang akan Anda lakukan untuk dapat memiliki hati yang tulus?

Bacaan: Ayub 1-4