“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” (Amsal 22:4)
Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras.
Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga hanya dapat dilalui oleh seekor kambing saja. Jembatan yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi ketakutan. Tetapi kedua kambing tersebut tidak merasa ketakutan. Rasa sombong dan harga diri mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada kambing lainnya.
Saat salah satu kambing menapakkan kakinya ke jembatan itu, kambing yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jembatan. Jika keduanya masih tidak mau mengalah dan saling mendorong dengan tanduk mereka, maka kedua kambing tersebut akan jatuh ke dalam jurang dan tersapu oleh aliran air yang sangat deras di bawahnya.
Akhirnya yang seekor memutuskan untuk menundukkan badannya dan membiarkan yang lain lewat di atasnya. Dan mereka berdua sampai ke tempat tujuan masing-masing dengan selamat. Ilustrasi singkat dan sederhana ini mengingatkan kita akan pentingnya kerendahan hati dan tidak perlu “ngotot-ngototan”. Kesombongan dan tinggi hati sering sekali membawa kita malah kepada “bahaya/celaka”, baik kepada diri sendiri dan orang lain. Firman Tuhan berkata dalam I Petrus 5:5-6. “Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. “. [PT]
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1: Apakah yang akan kita alami apabila kita memiliki sikap sombong dan tinggi hati?
P2: Bagaimana respon yang akan Anda lakukan saat menghadapi sikap yang sombong?
Bacaan: Ayub 14-17