You are currently viewing PERTOBATAN PAKSAAN
  • Post category:Artikel

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yohanes 15:16)

Tsarina Catherine II dari Rusia pernah menjalankan misi untuk membawa orang-orang di sekitar Asia Tengah ke arah pertobatan. Namun ironisnya, ketika ia melakukan hal itu, justru dia yang dianggap mesti bertobat dari berbagai kejahatan yang dilakukannya untuk membawa orang pada pertobatan. Masalahnya, ia menjalankan misi pertobatan dengan memaksa orang masuk Kristen dan karena tindakannya tersebut, ribuan orang tewas di ujung pedang pasukannya karena tidak mau mengikuti perintah kekaisaran untuk bertobat dan memberi diri dibaptis.

Kelihatannya, Tsarina Catherine II ingin agar hidupnya memberi makna bagi perkembangan gereja atau mungkin ia ingin agar hidupnya memiliki buah yang berharga di mata rakyatnya dan gereja. Tetapi sangat disayangkan, tindakannya tidak menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Tindakan kejam yang sangat tidak manusiawi telah ia hasilkan sebagai buah yang tidak layak atau sangat bertentangan dengan imannya.

Setiap orang yang berjumpa dengan Tuhan Yesus harusnya mengalami perubahan hidup dan perubahan hidup yang positif itu akan menjadi kesaksian bagi semua orang. Bagiamana si pemungut cukai yang berjumpa dengan Tuhan dan mengalami perubahan hidup, demikian juga dengan Maria Magdalena, Petrus, Thomas juga semua tokoh di Alkitab yang berjumpa dengan Tuhan pasti mengalami perubahan hidup yang positif dan kemudian berbuah.

Buah dihasilkan dari proses pertumbuhan yang matang bukan dengan terpaksa, Allah telah menyiapkan pekerjaan baik yang harus kita jalani. Dia telah memberi kepada setiap kita karunia-Nya secara unik, seperti sebuah pohon yang ditanam dan ditentukan untuk menghasilkan buah. Yang harus kita lakukan hanyalah melakukan dengan SETIA dan TAAT pekerjaan yang telah Allah persiapkan bagi kita. Dengan melakukan pekerjaan yang telah Allah persiapkan ini kita sudah mencapai destiny yang sudah ditentukan yaitu menyenangkan hati Bapa, itulah definisi menghasilkan buah. [DS]

P1: Apa yang dimaksud dengan berbuah? P

P2: Bagaimana mengaplikasikan berbuah dalam hidup kita?