You are currently viewing POHON KELAPA BERBUAH JAGUNG
  • Post category:Artikel

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, … (Yohanes15:16)

Di sebuah daerah terdapat kebiasaan para petani yang menanam jagung. Ketika masa menuai tiba, jagung masih pada tangkainya yang sudah kering, diikat kira-kira sepanjang 1 meter lalu dililitkan pada pohon kelapa. Mulai dari bagian atas lalu turun sampai pada tunggul pohon. Sehingga pohon kelapa itu akan terlihat dari jauh seperti tandan pisang yang ditutupi buahnya, dan batangnya tidak nampak sama sekali. Hal itu dilakukan oleh banyak orang secara bergotong-royong.

Mereka memilih pohon kelapa bukanlah tanpa alasan. Karena pohon kelapa memiliki batang yang besar, tunggal, dan tinggi serta lurus. Pada waktu hujan, jagung tidak akan basah, karena dilindungi daun-daun kelapa. Ketika orang melihat, maka orang tidak akan mengetahui kalau itu adalah pohon kelapa, sebab batang pohon kelapa tidak kelihatan sama sekali. Yang kelihatan adalah buah jagung. Tetapi orang tetap akan tahu karena masih ada daun kelapa saja. Dari situlah, orang akan berpikir. Ada pohon kelapa berbuah jagung.

Setiap kita yang percaya, adalah orang pilihan Tuhan. Dipilih Tuhan bukanlah tanpa alasan. Dia punya rencana yang jelas ketika Dia memilih kita. Dia tahu bahwa di dalam kita ada potensi atau power untuk memberi buah. Ia mau supaya kita menghasilkan buah dalam kehidupan ini. Buah yang kita hasilkan bukan untuk kemegahan kita. Tetapi supaya setiap orang yang melihat buah itu, mereka akan memuliakan Bapa kita yang di Sorga.

Kita baru saja memasuki tahun yang baru. Marilah kita memberi diri, dipakai Tuhan untuk memuliakan nama-Nya sepanjang tahun yang akan kita jalani ini. Hingga akhirnya, Tuhan akan bersukacita dengan buah yang telah kita hasilkan. Meskipun kita tidak kelihatan, tetapi Tuhan yang memilih kita akan tetap mengetahui dan memberikan pengakuan dihadapan Bapa dan para malaikat-Nya bahwa Ia bersukacita karena kehidupan kita. [NR]

P1: Bagaimana agar buah yang kita hasilkan akan untuk memuliakan Bapa di Sorga?

P2: Bagaimana cara untuk kita menghasilkan buah kehidupan yang semakin lebat?