“Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.“ (Galatia 6:9)
Pada suatu hari seorang pemuda sedang mengemudikan mobil berjalan di jalan pegunungan, ketika dengan santai menikmati pemandangan yang indah, mendadak dari arah depan datang sebuah truk barang. Si sopir truk membuka jendela dan berteriak dengan keras, “BABI!”.
Mendengar suara “makian“ tersebut, si pemuda ini tersulut emosinya, karena merasa orang yang tidak dikenalnya tiba2 datang dari arah belokan dan memaki dirinya tanpa alasan yang jelas. Si pemuda ini bereaksi dengan cepat dan membuka jendela mobilnya sambil memaki, “Kamu sendiri yang BABI!”
Baru saja selesai memaki, dia telah bertabrakan dengan gerombolan babi yang sedang menyeberangi jalan.
Sahabat NK yang terkasih seperti yang di Galatia 6:9 tertulis supaya kita tidak jemu-jemu untuk berbuat baik, maka dalam walaupun sepertinya keadaan atau orang yang kita tolong atau nasihati lebih memilih untuk memaki-maki kita tapi ingatlah bahwa kewajiban kita adalah untuk memberitakan kebenaran atau mengulurkan tangan untuk menolong dan dengan hati yang tulus untuk membantu (berbuat baik).
Balasan yang kita terima baik yang baik atau yang buruk, itu bukan urusan kita tetapi urusan hati orang yang kita tolong. Tetaplah untuk berdoa agar kita melakukan kebaikan dengan hati yang tulus tanpa embel-embel balasan dan berdoa agar setiap uluran tangan dan kebaikan kita dapat menjadi berkat untuk banyak orang, lingkungan dan sekitarnya. [SE]
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1: Apa yang harus kita lakukan untuk tetap dalam jalurnya Tuhan? (Galatia 6)
P2: Bagaimanakah sikap kita sebagai orang percaya dalam memenuhi hukum Kristus ?
Bacaan: Nehemia 1-3