You are currently viewing SATU FREKUENSI
  • Post category:Artikel

“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:7 TB)

Saat saya membaca ayat di atas, pikiran saya langsung tertuju pada kalimat yang sering saya ucapkan pada anak-anak saya saat kecil. “Kalau nurut sama Mama, nanti Mama beliin es krim.” Mungkin semua orang tua pernah mengatakan kalimat serupa ini terhadap anak-anak mereka. Termasuk saya. Namun, alih-alih sebuah ancaman, Tuhan sedang memberitahukan sebuah rahasia kepada kita tentang cara “membujuk” Tuhan untuk mengabulkan doa kita.

Sama seperti seorang anak yang memiliki hubungan yang dekat dengan Bapanya, ia pasti mengenal baik apa keinginan dan kehendak Bapanya. Dan tentu saja, ia pasti memiliki nilai-nilai yang sama dengan Bapanya.

Yesus adalah contoh nyata bagaimana Bapa berkenan atas kehidupanNya, dan kuasa Allah nyata bekerja sepanjang perjalanan pelayananNya. Ia melakukan berbagai mujizat dan hidup sesuai dengan agenda BapaNya. Oleh karena itu, apapun yang Ia minta kepada BapaNya, selaras dengan kehendak Bapa atas hidupnya.

Kunci doa yang efektif bukanlah seberapa sungguh-sungguh sikap doa kita di hadapanNya, namun seberapa dekat hubungan kita dengan Bapa dan seberapa dalam kita mengenal kehendakNya dalam hidup kita. Ia bukan Tuhan yang mengabulkan sembarang doa. Bukan karena Ia tidak mampu melakukannya, tapi karena Ia terlebih rindu untuk bersekutu dengan kita dan membuat kita menghidupi rancanganNya yang terbaik dalam hidup kita. [JN]

P1: Apa makna perkataan Yesus dari ayat yang Saudara renungkan hari ini?

P2: Hal apakah yang terpenting agar doa kita dijawab oleh Tuhan?