You are currently viewing SELALU MANISE
  • Post category:Artikel

“Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa.” (Amsal 20:4)

“Kerja buat Tuhan….selalu manise..biar pikul salib..selalu manise…” Itu sepenggal bait dalam nyanyian gereja yang mungkin sering kita dengan atau bahkan kita nyanyikan. Mengiring dan mengikut Tuhan itu tidak mudah dan banyak susahnya. Benarkah demikian? Mari kita renungkan bersama untuk menjawab pertanyaan ini.

Jika seorang petani hanya berfokus pada kesulitan dan susahnya bercocok tanam, maka yang mungkin kita akan sulit mendapatkan atau membeli hasil-hasil pertanian saat ini. Karena saat petani hanya berfokus pada kesulitan dan proses kerja saja maka staminanya akan habis, semangatnya akan lenyap karena tergerus susahnya dan sulitnya bercocok tanam. Namun mengapa masih banyak dan mudah kita menemukan hasil-hasil pertanian dan masih banyak petani yang mau bersusah payah bekerja di sawah dan ladang saat ini? Karena mereka tidak berfokus pada susah payah bekerjanya, tetapi hati, mata dan semangat mereka tertuju pada hasil kerja, yaitu panen yang akan mereka peroleh dengan bekerja dengan susah payah. Sukacita panen raya akan menghapus dan membayar semua letih, lelah yang telah mereka kerjakan. Demikian juga dalam pengiringan kita kepada Tuhan, tidak lepas dari tekanan, cobaan, dan ujian. Memikul salib kemana Tuhan mau bawa hidup kita semakin naik dan naik.

Belajar dari kehidupan Daniel dan teman-temannya Sadrak, Mesach, dan Abednego, hidup dalam pembuangan sungguh sangat tidak mengenakkan. Jiwa tertekan, tetapi Tuhan tetap menghendaki mereka untuk menabur dan bekerja, yaitu dengan menunjukkan iman dan ketaatan mereka kepada perintah Allah. Di masa sukar dan sulit mereka tetap berbuah yaitu menunjukkan kemuliaan dan kebesaran Tuhan di tengah bangsa yang tidak mengenal Allah. Sesulit dan sepelik apapun kehidupan yang harus kita hadapi, seberat apapun pencobaan yang harus kita hadapi, dan sekeras apapun badai yang harus kita lalui, tetaplah berbuah! “Membuang diri…ke ladang Tuhan saudara… kerja buat Tuhan selalu manise..” [YJP]

P1: Bagimana perenungan Saudara mengenai hidup mengiring Tuhan?

P2: Temukan cara untuk terus berbuah dimasa sulit, dan buat komitmen untuk melakukannya.