You are currently viewing SELF CENTERED
  • Post category:Artikel

“Sebaliknya, hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.” (Filipi 2:3b)

Dengan adanya media sosial, manusia semakin lebih mudah untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan memiliki status sosial yang cukup dipandang oleh orang lain. Bukanlah hal yang aneh jika seseorang memamerkan segala pencapaian, usaha, dan hal-hal yang mereka miliki hanya untuk dipandang dan dianggap penting oleh orang lain. Tanpa sadar, manusia dibawa pada sebuah pemikiran yang self centered dan keangkuhan hidup. Mereka merasa dirinya cukup penting dan layak dihargai oleh orang lain. Akhirnya kerendahan hati dan mementingkan orang lain menjadi sesuatu yang langka dalam kehidupan manusia. Seringkali keangkuhan ditunjukkan lewat pola pikir dan sikap kita dalam bertindak. Mungkin kita tidak mengungkapkannya secara langsung lewat kata- kata kita kepada orang lain. Namun lewat sikap kita yang self centered, lebih suka berbicara ketimbang mendengarkan orang lain, tidak menerima teguran, dan memiliki hubungan demi keuntungan dan kepentingan diri sendiri, sudah menujukkan bahwa kita tidak memiliki kerendahan hati seperti yang Kristus rindu

kita miliki dalam kehidupan kita. Sahabat NK, dalam Filipi 2, Yesus telah menjadi teladan kita untuk bagaimana menjadi rendah hati dan taat pada kehendak Allah sepanjang kehidupanNya. Ia sadar, bahwa statusnya sebagai anak Allah tidak berarti dibandingkan misi BapaNya untuk menyelamatkan dunia. Oleh karena itu, kerendahan hati selalu dimulai dari ketaatan akan kehendakNya. Sama seperti Yesus, Allah juga memiliki misi khusus bagi kehidupan kita masing-masing. Marilah belajar untuk menaati kehendakNya dan milikilah kerendahan hati untuk menjadikanNya sebagai pusat kehidupan kita. [JN]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Apa yang membuat Yesus merendahkan hatiNya dan taat pada kehendak BapaNya untuk mati di kayu salib? (Filipi 2: 3b-8)

P2: Sikap apa yang Saudara perlu dimiliki dalam kehidupan sehari-hari untuk meneladani sikap rendah hati yang Yesus miliki?

Bacaan: Ayub 5-7