You are currently viewing SENDOK PLASTIK JELEK
  • Post category:Artikel

“— dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.” (Filemon 1:11)

Ada sebuah sendok plastik untuk menanak nasi yang terlihat begitu jelek. Di sisi-sisinya nampak bekas terkena panas sehingga plastik itu berbentuk tidak rata. Namun, anehnya sendok itu yang paling disukai untuk dipakai. Padahal ada sendok-sendok plastik lainnya yang lebih bagus, dari segi bentuk dan bahannya.

Mengapa sendok itu yang paling disukai untuk digunakan? Karena sendok itu lebih pas di tangan dan efektif bila digunakan serta tidak membuat orang yang memakainya menjadi capek. Ini adalah kisah nyata dari sebuah sendok di sebuah dapur.

Saya terinspirasi dengan hal ini, dan mendapatkan suatu ilham dari kisah ini sehubungan dengan kehidupan kita. Entah kadang, entah sering, kita punya pemikiran bahwa kita ini jelek dan tidak berguna. Pemikiran semacam itu kadangkala muncul pada saat-saat tertentu. Apalagi, bila kita diperhadapkan pada situasi-situasi sulit atau keadaan dimana kita merasa kita tidak dipakai atau diperlukan.

Namun, ada kabar indah buat kita semua. Kita semua ini berguna di hadapan Tuhan. Ya, kita semua berguna bagi Kerajaan Allah. Mungkin bagi orang lain, kita dipandang tidak berguna, namun tidaklah demikian di hadapan Allah. Sekecil apapun peranan kita dalam kelompok, apakah di lingkungan masyarakat, atau gereja, kita tetaplah berguna. Berguna atau tidaknya kita tergantung pula pada kesediaan kita untuk dipergunakan oleh Tuhan bagi Kerajaan-Nya.

Nats di atas berbicara tentang Onesimus. Dia disebutkan sebagai orang yang dulu tidak berguna, namun sekarang ini berguna bagi bagi Paulus maupun bagi Filemon. Keadaan ini disebabkan oleh kesediaan Onesimus untuk menjadi berguna bagi pelayanan pekerjaan Tuhan.

Tidak ada yang tidak berguna. Kita semua berguna bagi Kerajaan Allah, apabila kita bersedia menjadi alat-Nya. [BT]

P1: Renungkanlah ayat diatas dihubungkan dengan situasi kehidupan saudara di dalam Tuhan. Apakah saudara berguna bagi pekerjaan Tuhan?

P2: Apakah peranan yang dapat saudara lakukan agar saudara menjadi berguna? Sekecil apapun peranan saudara bagi Tuhan tidaklah pernah sia-sia.