You are currently viewing SIAP SEDIA
  • Post category:Artikel

“Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Matius 25:13)

Snorkling di sebuah pulau merupakan pilihan liburan yang saya pilih dengan beberapa sahabat. Untuk mencapai spot snorkling, kami harus menaiki perahu yang berisi dua belas orang plus dua orang awak perahu. Ditunjang dengan cuaca yang baik, kami bisa menikmati beberapa spot dan pulau kecil untuk beristirahat. Menjelang sore, karena spot yang kami inginkan sudah terlaksana, kami musti kembali ke pulau besar, tempat penginapan kami.

Teman-teman satu persatu naik ke dalam perahu, tinggal beberapa lagi yang masih berenang menuju perahu, bapak pembawa perahu sudah mulai meneriaki untuk cepat naik perahu. Kami semua bingung, dan bertanya, “Kenapa, Pak? Masih cerah kok.” Bapak itu menunjuk ada awan hitam ‘kecil’ yang sudah nampak. Kami hanya bilang, “Ooo..” dan melanjutkan canda tawa kami. Setelah semua naik ke perahu, Bapak pembawa perahu kembali mengingatkan kami, harus memakai pelampung. Kami masih bingung, karena tampaknya semua masih baik-baik kenapa mesti pakai pelampung, tapi kami tetap nurut dengan apa yang diperintahkan.

Dalam hitungan menit, awan kecil itu berubah menjadi mendung yang tebal, angin laut yang besar dan ombak yang sangat tinggi. Kami semua yang awalnya masih bersenda gurau, mulai berpegangan dan berdoa dalam hati. Pulau yang sudah terlihat dekat, dengan suasana yang mencekam saat itu, rasanya sangat jauh sekali. Perahu kami dihempas ombak yang sangat tinggi berkali-kali. Saya sendiri pun sudah ciut hati dan berserah penuh kepada Tuhan. Namun karena kepiawaian Bapak pembawa perahu dan anugerah Tuhan, kami bisa selamat sampai pulau dengan lemas, mengingat 20 menit yang menegangkan.

Bapak pembawa perahu, sangat tahu akan ada badai yang datang hanya melihat awan kecil hitam, sedangkan kami tidak mengetahuinya. Bapak itu hidup setiap hari dengan cuaca yang dikenalinya dan dirasakannya, itu yang membuat dia bisa membaca situasi. Bagaimana dengan tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya? Apakah kita juga bisa mendeteksinya dan mulai bersiap-siap untuk menyambut-Nya? [NO]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Perbedaan apa yang diceritakan dalam kisah tersebut? (Baca : Matius 25: 1-13)

P2 : Persiapan yang mana, yang akan kita lakukan, berkaitan cerita tersebut?