You are currently viewing TERTIMBUN BAYANG KETAPANG
  • Post category:Artikel

“Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.” (I Korintus 10:33)

Si Pria berjanggut putih sibuk meracau. Kedua belahan bibirnya sibuk melantunkan lafal–lafal tak jelas makna. Rangkaian doa dimaksudkan untuk menggapai pencerahan, demi mencapai keagungan dan kemuliaan diri. Sinar mentari yang terik tak mengurangi kekhusyukan batinnya melantunkan doa. Justru kian terhanyut dalam alam lain sembari dibuai dahan ketapang.

Bayangan dahan berpola datar itu menimbun raga si petapa yang tengah bersimpu memanjat doa. Doa demi pencapaian dirinya sendiri. Itulah aktivitas harian petapa. Berbagai kalimat doa yang dipanjatkannya hanyalah berujung pada pemenuhan batinnya sendiri. Berbeda dengan yang diharapkan pada kehidupan pengikut Kristus.

Para pengikut Kristus diharapkan tidaklah sibuk dengan doa yang hanya berpusatkan kepada diri sendiri. Tidaklah terlarang memang, jikalau kita meminta aneka berkat, meminta berbagai pencapaian spiritual. Tetapi, seperti yang Rasul Paulus lakukan, kita diharapkan untuk juga mempedulikan banyak manusia di luar diri kita. Dengan tujuan akhirnya supaya mereka diselamatkan seperti dan pula turut bersama kita bertumbuh mencapai Kristus. Sudah bukan waktunya lagi kita mengasihani diri kita sendiri dengan pergumulan pribadi yang tampak meng-gunung. Meminta berkat takkan ada titik puasnya. Memohon pencapaian rohani takkan berguna jika hanya menjadikan kita merasa lebih istimewa dari manusia lain.

Putuskanlah, untuk mulai peduli pada sekitar dengan menyerukannya dalam doa bagi sesama kita yang masih tersesat belum di jalan Tuhan. Bagi pemulihan kota bangsa negara kita tercinta. Bagi kelangsungan Gereja di mana kita tertanam dan bertumbuh agar Tuhan melakukan banyak hal dahsyat dalam pribadi setiap jemaatnya. Bagi para rohaniwan agar tidak menyimpang, tetap fokus hanya pada panggilan Tuhan. Yah, mulailah sekarang untuk berdoa untuk perubahan dari Tuhan bagi lingkungan di mana kita ditempatkan Tuhan! [AH]

P1: Apa yang dimaksud doa yang tidak berpusat pada diri sendiri menurut pemaparan diatas?

P2: Seperti apakah kehidupan doa kita selama ini? Apa komitmen Anda setelah membaca renungan diatas?