“Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” (Markus 1: 17)
Salah satu cara untuk mendapatkan tangkapan ikan, seorang nelayan harus tekun dalam menebarkan jala. Ketekunan nelayan dalam menebarkan jala akan sangat berpengaruh terhadap sedikit banyaknya hasil tangkapan ikan yang mereka cari. Ikan tidak datang dengan sendirinya ke jala, semenarik apapun jala itu dibuat. Sebaliknya, jalalah yang harus dilempar dan dibentangkan agar kemudian mendapatkan tangkapan.
Yesus mengajak murid-murid Nya yang pertama untuk menjadi penjala manusia, bukan penjala ikan lagi, yaitu mencari banyak jiwa untuk menerima berita keselamatan dari Kristus dan diselamatkan dalam karya penebusan Kristus.
Dalam pelayanan Kristus di bumi banyak orang yang percaya dan menjadi pengikut Kristus, tetapi banyak juga yang menolak ajaran Yesus yang berujung pada penyaliban Kristus di bukit Golgota. Kristus menggenapi rencana Allah untuk karya penebusan dosa, dan setelah Kristus naik ke Surga, apakah murid-murid kembali menjadi penjala ikan? Tidak! Mereka makin giat dalam pengkabaran Injil Kristus hingga sampai sekarang pengikut Kristus tetap tekun dan setia menebarkan jala untuk menjaring manusia untuk diselamatkan Kristus pada penghakiman akhir.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah turut serta dalam amanat agung Kristus, yaitu menjadikan semua bangsa murid Nya, membabtis mereka dan mengajar mereka melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan Kristus? Jika belum, segeralah tebarkan jala dimana kita berada.
Kita bisa menbarnya di rumah tangga, keluarga, pekerjaan, sekolah dan dimana Tuhan tempatkan kita. Tugas kita adalah menebarkan jala, dan Tuhan yang akan memberikan jiwa-jiwa untuk diselamatkan melalui kehidupan kita. Jangan lelah, terus tebarkan jala dan tangkap jiwa bagi kemuliaan Kristus, karena upah besar menanti kita di Surga. Selamat menjala jiwa bagi Kristus. [YJP]
P1: Sudah berapa banyak jiwa yang telah kita bawa pada Kristus?
P2: Langkah langkah kongkrit apa yang dapat memenangkan jiwa di keluarga kita?