“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku.” (1 Timotius 1:12)
Awal tahun 2022, tanpa sengaja saya bertemu dengan senior saya di gereja. 20 tahun yang lalu. Kami sempat berbicara panjang lebar sembari melepas kangen, mengingat suka duka saat masih satu tim pelayanan. Sesekali kami bertanya tentang kabar teman-teman yang dulu pernah satu tim pelayanan. Di akhir pembicaraan kami, satu pesan yang membekas di hati saya adalah ketika senior saya ini mengingatkan saya untuk tetap setia melayani Tuhan. Senior saya ini jika dilihat dari segi umur bukanlah berusia muda atau lebih tepatnya sudah lansia, Namun memiliki semangat yang luas biasa dalam melayani Tuhan. Kalimat ini seakan membakar kembali semangat saya untuk terus melayani Tuhan.
Bagi sebagian orang, melayani Tuhan bukanlah hal yang mudah. Untuk bisa melayani Tuhan tidak jarang harus menghadapi banyak tantangan bahkan hingga penolakan. Tantangan yang paling besar adalah dari diri sendiri. Perasaan malas, jenuh dengan runtinitas menjadi bagian yang tidak terpisahkan ketika kita sedang bertugas melayani Tuhan.
Belajar dari Rasul Paulus seperti yang tertulis di dalam 1 Timotius 1:12, kita bisa tetap melayani Tuhan dengan baik jika dalam diri kita : Pertama, mampu mengucap syukur. Mengucap syukur atas segala kasih dan anugerah serta kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita. “Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kita (ayat 12). Kedua, memiliki tanggung jawab. Ketika kita dipercaya untuk melayani Tuhan maka kita harus mengerjakan dengan penuh tanggungjawab. Jangan pernah melakukan pekerjaan Tuhan hanya asal- asalan atau setengah hati. Pekerjaan Tuhan harus dikerjakan dengan sepenuh hati, totalitas dan memberikan yang terbaik “karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku “(ayat 12).
Marilah kita mencoba mengubah cara pandang kita tentang “melayani Tuhan”. Melayani Tuhan diawali dengan mengucap syukur dan melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Setiap pelayanan yang dilakukan dengan penuh ucapan syukur dan penuh tanggung jawab maka akan menjadi berkat bagi banyak orang. Selagi masih ada kesempatan marilah kita melayani Tuhan dengan baik. [WB]
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1 : Mengapa kita harus melayani Tuhan?
P2 : Sikap seperti apa yang bisa kita tunjukkan pada saat melayani Tuhan?
Bacaan: Ayub 18-20