“Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.” (Matius 13:5)
Tidak sedikit diantara anak-anak Tuhan yang di tahun lalu mengalami banyak hal yang mungkin menjadi pergumulan tersendiri dan mungkin di tahun baru ini masih menyisakan banyak hal yang sulit. Tetapi percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya atau mereka yang mengasihi-Nya. Pasti ada pintu dan jalan yang dibukakan-Nya.
Anak Tuhan bisa dilihat dari buahnya, namun banyak sekali yang mungkin masih harus terus memupuknya sehingga benar-benar bisa bertumbuh dan akhirnya berbuah. Saya sendiri pun terus berusaha agar bisa menghasilkan buah-buah bagi Kristus. Orang lain lah yang mungkin bisa menilai buah apa yang sudah dihasilkan oleh seseorang.
Setiap kita tentunya ingin hidup menghasilkan buah, namun pada kenyataannya banyak hambatan. Tapi kalau kita bertekun dalam doa, bertekun dalam membaca dan merenungkan Firman Tuhan, lalu mempraktekkannya dalam kasih kepada Tuhan dan sesama, maka saya sangat yakin akan ada buahnya. Saya sendiri pun terus mengusahakannya sehingga bukan saja hanya sampai tahap berbuah, tapi bisa mencapai tahap berbuah lebat bahkan terus berbuah.
Iblis (lagi-lagi iblis yang disalahkan) tidak ingin kita bisa mencapai tahap-tahap tersebut. Iblis ingin kita jatuh seperti benih yang tumbuh di bebatuan, karena akarnya tidak kuat, maka kita akhirnya kita bisa layu lalu mati kering.
Jadi, yakinlah Sahabat NK, bahwa kita semua sebenarnya bisa berbuah, hambatan yang ada bisa kita halau dengan ketekunan kita dalam berdoa, membaca Firman Tuhan dan mempraktekkannya.
Jangan hanya seperti kebanyakan orang Farisi atau ahli Taurat yang kelihatannya luar biasa, tetapi tidak berbuah, bahkan bertumbuh pun seperti nya tidak. Niscaya pada waktunya, kalau kita bertekun, kita akan dilihat orang bahwa kita menghasilkan buah-buah nya. Selamat berakar, bertumbuh dan berbuah bahkan berbuah lebat. [JA]
P1: Seringkali pertumbuhan rohani seseorang diibaratkan seperti pertumbuhan sebuah pohon, yang dimulai dari berakar, lalu bertumbuh dan kemudian berbuah bahkan berbuah lebat. Sampai tahap manakah saat ini pertumbuhan rohani Anda?
P2: Jika Anda masuk dalam tahapan melayani agar menghasilkan buah-buah, apakah motivasi pelayanan Anda tersebut?