You are currently viewing TIDAK BISA SELALU SENDIRI
  • Post category:Artikel

“Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! ” (Roma 12 : 18)

Sejujurnya, saya lebih suka bekerja dan melakukan tugas-tugas saya sendiri, tanpa bantuan orang lain. Kebiasaan ini telah ada semenjak saya masih bersekolah. Ketika ada tugas kerja kelompok, saya sering mengajukan diri untuk mengerjakannya sementara teman-teman kelompok kerja saya bermain-main dan tentu saja gembira dengan kesukarelaan saya. Saya cenderung tidak percaya bahwa orang lain akan bekerja sebaik saya, akan membersihkan rumah sebersih saya yang melakukannya, akan menghitung seteliti saya, dst. Tapi pada akhirnya saya menjadi kelelahan. Kemudian saya melihat ketika anak saya yang bungsu melakukan apa yang dulu sering saya lakukan, yaitu mengerjakan tugas kelompok secara solo, saya tahu bahwa saya harus menasihatinya.

Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial. Manusia tidak dapat melakukan semuanya sendirian. Kemampuan masing-masing orang terbatas, dengan semakin bertambahnya orang, semakin banyak kemampuan, kebisaan, potensi dan tentu saja semakin energi untuk menyelesaikan pekerjaan / proyek.

Memang pada saat kita hidup berkelompok, bergaul dan terlibat dalam kegiatan atau proyek yang membutuhkan kerja sama, bisa saja bahkan sering terjadi perbedaan pendapat. Namun hal itu, perbedaan pendapat, tidaklah selalu buruk. Karena mungkin saja memang pendapat orang lain lebih bijaksana.

“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir…” (1 Kor 1 : 10)

Yang terpenting adalah komunikasi dan kerendahan hati. Bagaimana cara dan bahasa kita dalam menyampaikan pendapat atau keberatan-keberatan kita. Ketika kita merasa bahwa pendapat kita adalah selalu yang paling baik atau benar, betapa sombongnya kita. “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan” (Kolose 3 : 14). [RH]

P1 : Mengapa Kerjasama itu penting ?

P2 : Prinsip apa yang penting dalam bekerja sama ?