You are currently viewing TUKANG BECAK
  • Post category:Artikel

“Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati” (Lukas 6:36)

“Nak, mengapa engkau mencari-cari makanan di tempat sampah?” tanya Bai Fang Li. “Aku ingin mencari makanan untuk adik-adikku yang kelaparan.” jawab anak perempuan berusia 6 tahun. Hal itulah yang mengubah seluruh kehidupan Bai Fang Li, seorang tukang becak di China karena ia bertekad untuk menyisihkan sebagian besar penghasilannya untuk yatim piatu.

Sejak tahun 1986 hingga tahun 1998, Bai Fang Li sudah menyumbang lebih dari 52.708 dolar AS (sekitar 764 juta rupiah) ke berbagai panti asuhan. Kemurahan hatinya menjadi sumber inspirasi dan teladan oleh publik sehingga ketika ia meninggal tahun 2005, publik membuat sebuah patung peringatan di taman Rekreasi Tianjing.

Kisah Bai Fang Li menunjukkan kepada kita bahwa walaupun dalam kehidupan yang serba pas-pasan ia tidak pernah lupa untuk bermurah hati membantu sesama. Sahabat, Tuhan juga menginginkan agar kita semua menjadi orang yang bermurah hati. Jika Bai Fang Li, seorang tukang becak yang tidak mengenal Allah saja bisa bermurah hati, sudah sepatutnya kita yang mengenal dan mengaku sebagai anak Allah harus bermurah hati untuk menolong sesama manusia.

Seperti kisah orang Samaria yang murah hati, demikian pula Tuhan mengharapkan kita untuk bermurah hati. Ingat bahwa kita harus menjadi garam dan terang dunia, artinya kehidupan kita harus menjadi berkat bagi orang banyak. Seringkali kita sulit bermurah hati karena kita khawatir akan masa depan kita. Percayalah bahwa Tuhan sudah berjanji akan memelihara kehidupan setiap orang yang mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (Mat. 6:33).

Ingat di tengah situasi pandemi saat ini begitu banyak orang yang membutuhkan pertolongan dan perhatian dari sesama. Manfaatkan situasi seperti ini untuk belajar bermurah hati untuk mengulurkan pertolongan bagi orang yang membutuhkan dan percayalah bahwa Tuhan kita tidak akan membiarkan orang yang murah hati hidupnya kekurangan. [FP]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Mengapa kita harus memiliki pribadi yang murah hati?

P2: Hal apakah yang akan Anda lakukan agar Anda dapat memiliki pribadi yang murah hati?

Bilangan 8-10