You are currently viewing UNDIAN BOHONG
  • Post category:Artikel

“Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.” (2 Korintus 11:3)

Seorang pemuda dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai utusan dari sebuah minimarket yang sangat dikenal di Indonesia. Pemuda itu dinyatakan memenangkan sebuah undian karena membeli barang di minimarket tersebut dan namanya akan segera ditayangkan di salah satu stasiun televisi. Hadiahnya adalah sebuah mobil dan untuk itu ia harus membayar sejumlah uang sebagai pajak yang dikenakan pada hadiah itu. Pemuda tersebut diminta mentransfer secepat mungkin karena jam tayang akan segera berlangsung.

Desakan terus dilancarkan ketika pemuda itu harus mendiskusikan dengan anggota keluarga lainnya. Iming-iming hadiah mobil terus dilontarkan si penghubung sehingga membuat sang pemuda mulai terpikat dan berpikir untuk segera mentrasfer uang yang diminta. Namun sebelum transfer uang dilaksanakan, pemuda tersebut teringat untuk menanyakan surat resmi dari minimarket tersebut dan menyatakan kewaspadaannya agar tidak tertipu, mendengar pernyataan itu tanpa penjelasan penghubung undian segera menutup teleponnya.

Ternyata menang atas undian tersebut adalah bohong. Ucapan syukur mengalir keluar dari mulut pemuda yang hampir terperdaya. Pemahaman dan pengertiannya akan prosedur pengumuman sebuah undian membuatnya terluput dari peristiwa itu. Ketidaktahuan dan keinginan akan hadiah seringkali membuat orang menjadi lupa untuk tetap waspada dan berpegang pada kebenaran. Demikian juga hal ini dapat terjadi pada setiap orang yang mengaku percaya kepada Kristus namun tidak memiliki pengenalan yang benar akan firman-Nya. Kenikmatan dunia dapat menjadi sarana yang membuat orang percaya dapat terperdaya atau tertipu sehingga melupakan ajaran firman Tuhan.

Sahabat NK, keinginan apa yang akhirnya membuat kita terpikat dan tidak dapat menguasai diri sehingga melupakan ajaran-Nya? Apakah jabatan dalam pekerjaan, kekayaan, popularitas, kekuasaan, penghargaan membuat kita semakin tahu kebenaran firman-Nya atau menjauhkan kita dari kasih-Nya? Mari tetap waspada sehingga kita tidak disesatkan. [RIV]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Apa yang ditakutkan oleh rasul Paulus terjadi pada jemaat di Korintus?

P2: Bagaimana caranya agar tidak mudah diperdaya sehingga disesatkan?