You are currently viewing “WATTAAAAA!!!”
  • Post category:Artikel

“Justru karena itu kamu dengan sunguh-sungguh berusaha untuk menambahkan… kepada pengetahuan penguasaan diri… ” (II Petrus 1:5,6)

“WATTAAAAA!!!…”

Begitulah kira-kira ejaan dari seruan sangar sang Legenda. Saya yang sempat meng-idolakannya, begitu mencermati apa perbedaan hidup dari sang Legenda, sebelum dan sesudah ia tenar. Ternyata, walau terbilang teramat dahsyat skill bela dirinya, ia dengan mudah dapat dikalahkan oleh seorang biksu dari desa. Koq bisa? Ia dapat dikalahkan dengan mudah, karena kesombongannya menggeser penguasaan dirinya. Pula, sebelum mengalahkan sang Legenda, si biksu pernah memenangkan pertarungan dengan kecurangan, di mana sang lawan dihabisi nya setelah pertarungan menyatakan si biksu kalah dan telah di luar arena. Setelah mendapat pelajaran keras dari sang maha guru, giliran si biksu yang memberi ujian kepada sang Legenda. Semenjak itu, sang Legenda mengutamakan penguasaan diri setiap kali ia mengajari muridnya, bahkan menempatkannya sebagai pondasi utama dari berbagai jurus beladiri yang diajarkannya. Itulah sepenggal sisi kehidupan sang Legenda: Lee Xiao Loong alias Bruce Lee.

Dan memang, dalam film Kung Fu apapun yang pernah saya cerna, yang menang adalah dia yang berhasil menguasai diri. Sementara yang kalah, sedari awal, telah banyak tingkah dengan pamer bergaya banyak jurus.

Pertanyaannya, bagaimana cara mengatasi hilangnya penguasaan diri?? Berdoa meminta kemampuan dari Tuhan. Itu penting!! Tetapi yang tak kalah penting ialah, dengan mengenali diri kita sendiri. Banyak dari kita tidak mengenali siapa kita ini sendiri. Para pria, seperti ucapan Bapak Ahok BTP : “Kalau lapar galak, kalau kenyang bego!”. Sementara para wanita, kalau “lagi dapet” akan uring-uringan tak jelas maksud. Maka itu , marilah kita mengenali siapa Allah kita, diiringi dengan mengenali juga siapa diri kita sendiri. Sementara Allah kita, melalui Firman-Nya yang setiap hari haruslah kita cerna, akan membentengi kita menjadi perisai di titik lemah karakter kita. Dan, ingatlah satu prinsip penting dari semua ilmu beladiri dari belahan dunia manapun : “Kemenangan yang terbesar adalah ketika kita berhasil mengalahkan diri kita sendiri; sebab, musuh kita yang terbesar adalah diri kita sendiri!! [AH]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1 : Sudahkah saya benar – benar mengenali seutuhnya, siapa Allah saya Sang Kristus itu? Dan sudahkah pula saya mengenali seutuhnya, siapa diri saya sendiri?

P2 : Senjata-senjata praktis dan trik-trik mantap apa saja, yang akan saya gunakan untuk membentuk pengendalian diri yang kokoh bahkan pada titik terlemah dalam kehidupan dan kepribadian saya?