“. . . Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu” (Yohanes 15:19)
Jenny Thomas (40) dari Rochester, AS, tahu bahwa dirinya adalah seorang anak adopsi. Sudah 15 tahun dia berusaha untuk mencari jejak ibu kandungnya. Minimnya informasi membuat Jenny sulit untuk menelusuri keberadaan ibu kandungnya. Satu-satunya informasi yang dia miliki adalah bahwa ibu kandungnya dulu tinggal sekota dengan keluarga yang mengadopsinya.
Sirna sudah harapan Jenny untuk dapat menemukan ibu kandungnya. Namun harapannya muncul kembali ketika suatu kali menyaksikan program TV “Long Lost Family”, yang bertujuan untuk mempertemukan kembali anggota keluarga yang hilang jejaknya. Tanpa membuang waktu Jenny segera menghubungi team kreatif dari program TV tersebut.
Suatu ketika seorang presenter TV menampilkan wajah seorang Ibu yang sangat dikenali oleh Jenny yang katanya memiliki DNA yang sama dengannya. Tentu ini membuatnya sangat terkejut. Betapa tidak, wajah itu adalah Nita Valdez, rekan kerjanya selama ini di sebuah rumah sakit. Tanpa terasa air matanya menetes, Jenny tidak menyangka kalau selama ini dia bekerja sama dengan Ibu kandungnya sendiri.
Nita Valdez selama ini bekerja sebagai teknisi perawatan pasien di Rochester Hospital, Jenny sendiri bekerja sebagai transporter pasien di rumah sakit yang sama. Jadi, mereka berdua selalu bertemu dan berkomunikasi. Ibunya katanya, merupakan seorang yang sangat pendiam namun lucu, berbeda dengan dirinya yang senang bercanda. “Dia selalu tertawa pada leluconku, namun hubungan kami hanya sebatas rekan kerja dan tak lebih,” kenangnya.
Kebahagian kita seharusnya lebih dari Jenny karena DNA Yesus, Sang Pencipta alam semesta mengalir dalam hidup kita. Mengapa bisa begitu? Karena kita telah dilahir-barukan oleh DIA sehingga menjadi anak-anak-Nya tanpa harus bersusah payah seperti Jenny. Saatnya kita buktikan bahwa kita sungguh memiliki DNA Yesus dengan menampilkan gaya hidup yang serupa dengan Yesus, agar dunia dapat melihat Yesus dalam kehidupan kita. [PH]
P1: Mengapa dunia membenci kita?
P2: Bagaimana caranya membuktikan bahwa kita adalah anak-anak-Nya?