You are currently viewing SALIB MEMBAWA KEMULIAAN

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Markus 8 : 34)

Saat kita mempelajari kembali kisah hidup tokoh-tokoh Alkitab di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, hampir semua kehidupan mereka menghadapi tantangan, penderitaan dan ujian.

Adam dan Hawa menghadapi tipu daya iblis dan mereka mengambil keputusan yang keliru sehingga harus menerima penghukuman Allah. Nuh dalam merespon perintah Tuhan untuk membangun bahtera mengalami penderitaan dengan olok olok dari orang yang mengenalnya. Abraham mendapat ujian akan hadirnya keturunan dan juga perintah mengorbankan Ishak anak yang harus dinanti lama untuk didapatkan. Ishak, Yakub, Yusuf, dan banyak lagi. Ada ujian, ada penderitaan tetapi sesudahnya akan menerima kemuliaan dari Tuhan. Abraham oleh imannya disebut sebagai bapa orang percaya, Yusuf menjadi penguasa di Mesir. Ada penderitaan ada kemuliaan, ada salib ada mahkota.

Salib Kristus merupakan lambang penderitaan, kematian, kehinaan, cemoohan, penolakan serta penyangkalan diri. Apabila kita sebagai orang percaya mengangkat salib kita dan mengikut Yesus, maka kita menyangkal diri dan mengabdikan diri kepada bermacam pergumulan dan penderitaan. Kita menderita melawan dosa dengan menyalibkan semua keinginan yang berdosa, kita menderita melawan kuasa iblis, kita menanggung kebencian dan ejekan dunia, seperti Yesus juga menerima ejekan dan penganiayaan dari dunia.

Salib kini menjadi pemisah yang membelah dunia dari kita dan kita dari dunia. “Dunia” berarti segala sesuatu yang berlawanan dengan Allah, kerajaan, dan kebenaran-Nya. Bagi kita yang menjadikan salib itu hidup dan kemegahannya, tidak akan lagi mendambakan atau mencintai dunia dengan segenap nilai, patokan, pendapat, dan kehormatan. Kita tidak dapat mengambil bagian dalam keselamatan dan kemuliaan salib Kristus tanpa meninggalkan semua kesenangan duniawi yang menjauhkan hati kita dari Kristus dan kehadiran-Nya. No Cross no Crown. [YJP]

P1: Dapatkah saudara mengenali salib yang harus saudara pikul?

P2: Bagaimana respon saudara saat menerima salib yang harus saudara pikul?