You are currently viewing HOAX
  • Post category:Artikel

“Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.” (Amsal 13:3)

Hangat berita HOAX yang tengah menyebar di kalangan masyarakat. Berita ini tersebar dengan cepat dan ada politisasi dari berita ini. Ya, berita tentang Ratna Sarumpaet ini cukup membuat kita kaget, tetapi setelah tahu kebenarannya kita mungkin hanya bisa mengelus dada. Mengingat HOAX ini sudah sampai mengenai pihak-pihak yang memiliki kedudukan tinggi. Hal ini sangat berbahaya apalagi jika HOAX ini tidak terbongkar kebenarannya.

Putri mantan Presiden ke 4 RI, Yenny Wahid turut buka suara terkait kasus penyebaran berita bohong atau hoax yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet. Menurutnya, persoalan hoax di tahun politik tersebut sungguh tidak bisa diterima.

Yenny Wahid pun meminta kepada semua pihak untuk bisa menahan diri dan tidak menyebarkan berita hoax. “Melihat permasalahan Ratna Sarumpaet ini yang proporsional, tapi mengenai persoalan hoax tidak bisa diterima, akibatnya luar biasa, ada provokasi di tengah masyarakat dan suasananya jadi panas sekali,” terang Yenny Wahid kepada JawaPos.com, Selasa (9/10).

Ya di jaman digital sekarang kita harus lebih berhati-hati lagi ketika kita bicara, ataupun ketika kita memakai sosial media. Cek dan ricek dulu kebenaran, sebelum kita broadcast atau sebarluaskan sebuah berita di grup whatsapp. Sebelum mengkritik orang, pikir dua kali, dan gunakan kritik yang membangun.

Jangan sampai hidup kita dibinasakan karena bibir dan perkataannya kita. Yakobus 3 mengatakan bahwa mulut kita seperti api, walaupun kecil dapat menghanguskan seluruh hutan. Mulut kita mungkin kecil, tetapi jika kita tidak jaga, bisa saja mulut ini menghanguskan seluruh hidup kita, mulai dari karier, reputasi, keluarga, masa depan, dan lainnya.

Yesus mengatakan bahwa apa yang keluar dari mulut itu menajiskan orang, karena keluar dari hati yang busuk. Jagalah hati kita maka kita dapat menjaga perkataan kita tetap berkenan kepada orang lain, bukan menghanguskan hidup kita, atau menikam dan membunuh orang lain, tetapi justru menguatkan orang lain, mengobati, dan membangkitkan semangat yang patah. [CH]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1 : Apakah selama ini kita sudah bisa menjaga mulut kita? Pikirkan beberapa peristiwa dimana kita berhasil atau tidak berhasil menahan perkataan buruk keluar dari mulut kita!

P2 : Bagaimana caranya agar anda dapat menjaga perkataan? Langkah konkret apa yang akan anda lakukan mulai sekarang?