You are currently viewing MENGEMBALIKAN ATAU MEMPERSEMBAHKAN
  • Post category:Artikel

“Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.” (Keluaran 25:2)

Billy Graham penginjil terkenal abad ini, adalah sahabat dekat dari 10 Presiden AS terakhir mulai dari Harry Trutman sampai Bill Clinton. Dalam kotbahnya yang bertema “Patner With God“ beliau berkata, “Salah satu dosa paling besar dari orang Amerika saat ini adalah, bahwa kita merampok dari Allah apa-apa yang sepenuhnya hak milik Dia. Sengaja tidak memberikan persepuluhan kita berarti “ngemplang”. Padahal dengan memberikan persepuluhan kita, kita sebenarnya belum memberikan apa-apa kepada Tuhan. Mengapa? karena memang haknya Tuhan sepenuhnya. Kita Cuma ‘bayar utang’.”

Billy Graham ada benarnya. Memberikan perpuluhan kepada Tuhan pada dasarnya seperti membayar hutang, itu merupakan kewajiban yang harus dibayar dan tidak membuat kita hebat. Ini salah satu konsep dasar tentang persembahan yang mesti kita luruskan. Banyak orang berpikir, bahwa memberi persembahan persepuluhan kepada Tuhan itu seperti memberi “piutang” kepada Tuhan. Semakin besar persembahan kita kepada Tuhan semakin besar utang Tuhan kepada kita. Lalu pada waktu membutuhkannya, kita tinggal menagihnya.

Pernahkah Anda mengalami kesulitan ketika diundang oleh teman yang terpandang yang menikahkan anaknya? Kebingungan mau membawa kado apa, yang ini terlalu kecil buat dia, dan yang itu terlalu mahal buat saya. Mengapa timbul kebingungan? Karena tidak didasari kasih. Persembahan yang menyenangkan hati Allah apabila didasari oleh dorongan yang kuat dan kerinduan yang dalam karena kasih yang membakar hati kita, tidak ada persembahan yang terlalu besar sehingga kita “bangga“ atau persembahan yang terlalu kecil sehingga kita “minder” sekiranya dilakukan dengan kasih yang tulus keluar dari hati kita yang terdalam.

Pertanyaan terpenting dalam hal persembahan adalah apakah hanya tertuju pada materi/uang semata? Bagaimana dengan waktu yang Tuhan sudah berikan 1 hari ada 24 jam? Berapa jamkah Anda sudah persembahkan kepada Tuhan untuk membangun persekutuan denganNya? Harusnya kita mengembalikan waktu yang Tuhan berikan dengan membangun mezbah pribadi dengan Tuhan minimal 2,4 jam sehari selain persembahan harta kita. [DS]

P1: Apa yang dimaksud dengan terdorong hatinya dalam ayat diatas?

P2: Sudahkah kita memberikan persembahan yang dilakukan dengan dorongan hati?