You are currently viewing ROBOT SOPHIA
  • Post category:Artikel

Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat , supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. (2 Korintus 4:7)

Inovasi Hanson Robotics pada tahun 2016 menampilkan robot berbentuk manusia dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) yang bernama Sophia. Robot ini mampu berekspresi, berkomunikasi bahkan bergurau dengan tema tertentu seperti manusia.  Pada tahun 2019, Robot Sophia datang ke Indonesia dan mampu berkomentar pada sebuah dialog di acara yang dihadirinya,“Tampaknya menarik. Kamu dapat merekrut robot seperti saya untuk bekerja dengan anda.”itulah komentarnya (sumber: Kompas.com-17/09/2019, 16:40 WIB).; Wow, luar biasa, ada robot yang dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia seperti layaknya manusia. Namun apakah robot yang melakukan semua itu? Dibalik robot yang pintar ternyata ada sekelompok manusia yang pandai membuat kecerdasan buatan dan memasangnya pada robot tersebut. Robot Sophia tetaplah sebuah benda yang tidak akan dapat bicara atau bergerak jika tidak ada yang menciptakan dan menggerakannya. Keberhargaan robot Sophia bukan pada bentuknya tetapi kecerdasan yang diciptakan oleh penciptanya. Tanpa kecerdasan buatan, robot Sophia tidak ada artinya.; Demikian juga setiap manusia yang percaya kepada-Nya, bukan dirinya yang fasih lidah, atau hafal setiap ayat dalam Alkitab yang membuatnya berharga. Semuanya berharga karena ada Yesus yang menyelamatkan. Manusia dapat menikmati mujizat berkat Tuhan bukan karena dirinya sendiri tetapi karena Allah yang memberikan. Bukan keberadaan robot Sophia yang berharga tetapi keberadaan pencipta robot tersebut yang memberikan hal baru pada dunia pengetahuan. Manusia pun demikian adanya, dirinya hanyalah alat untuk memberitakan kabar baik bagi dunia yaitu mengenai keselamatan di dalam Yesus. ; Sahabat NK,  janganlah bermegah diri dalam memberitakan kabar keselamatan karena bukan keahlian atau kehebatanmu hal tersebut dapat dinyatakan. Namun, jangan pula putus asa atas kelemahan dan ketidakberdayaan.  Tetaplah semangat dalam memberitakan Injil-Nya karena kabar baik yang sesungguhnya pada umat manusia terletak pada pencipta-Nya bukan pada ciptaan-Nya. [RIV]

P1: Apa yang dimaksud dengan harta dalam bejana tanah liat?

P2: Bagaimana caranya agar kekuatan Allah tetap menyertai anda dalam memberitakan Injil?