You are currently viewing “WALUH – WULUH”
  • Post category:Artikel

“WALUH – WULUH”

“Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu adalah kamu.” (1 Korintus 3 : 17)

“Bulan”, begitulah panggilan untuk wali Kelas kami Ibu Lanwiyarti, yang mengatakan, guru baru Pelajaran Agama, adalah seorang Pendeta Militer. Pantas saja pembawaannya galak, Dan tak ragu ¬menempéléng siswa yang berani menantangnya. Yang kami herankan dengan “sejuta tanya”, kenapa beliau merokok seperti tanpa putus?? Bahkan di luar kelaspun, Sang Pendeta Militer kerap naik ke balkon sekolah, karena tidak memungkinkan baginya merokok di ruang guru. Otak “gataaaalll” saya, memberanikan bibir untuk bertanya.

“Ma’ap nihh Pak, ma’aaaaaap bangetttttt… Bapak kann Pendeta, tapi koq…??…”. Belum selesai kalimat tanya menggelinding dari mulut saya, jawaban lantang bin logis sudah terlempar dari mulutnya. Bersamaan dengan dilemparnya Alkitab ke meja saya yang berhadapan dengan meja guru. “NIHH, ELU BUKA, ELU CARI DI MANA AYAT YANG BERBUNYI ‘NO SMOKING!’?? MANA, BOY?? ELU DARI GEREJA MANA SIHH??

“Tapi kann Pak, di 1Korintus3:16 dibilang bahwa tubuh kita adalah Bait Allah, dan bahwa Roh Kud…”

“HEEEH BOCAH, KALO TUBUH KITA ADALAH BAIT ALLAH, JANGANKANN SOAL CERUTU GUAA INI, WAKTU ELU BATUK TAPI ELU TETEP MAKAN GORENGAN AJA, ITUNGANNYA TETEP DOSA!!… Sekarang gua tanya, elu pernah sakit sampe muntah-muntah ngga’?? Yang sampe mulut pait??… Nahh, biasanya, yang elu kepengenin makan apaan??…

“Yang asem-asem Pak, kaya mangga muda yang masih pucat ato belimbing wuluh gitulahh Pak.”

“TUUHH, EMANG ENAK YANG ASEM-ASEM, TAPI KALO LAGI SAKIT AMPE MUAL BEGITU, HARUSNYA KANN ELU MAKAN WALUH (labu), BUKAN WULUH. TAPI KARNA WALUH RASANYA NGGA’ ENAK, ELU TETEP MAKAN WULUH DENGAN ALASAN MULUT LU LAGI PAIT, ITU JUGA DOSA ITUNGANNYA!! PAHAM??

Alhasil, saya tak lagi mempersoalkan di mana logika mengapa ‘guru tapi pendeta’ itu merokok. Tetapi, ya, begitu mudahnya kita mendakwa saudara se-iman kita yang sedang masih kedapatan merokok atau tengah asik menghirup ‘uap viral’ dari botol pipihnya. Sementara, kita masih juga mengkonsumsi bahan makanan atau merutinkan kebiasaan yang nyatanya dapat merusak fisik kita. Contoh saja, sudah tau menderita gangguan asam lambung, mengapa masih rutin menyeruput Kopi atau mengecap segarnya asinan. Sudah jelas punya angka diabetik tinggi, masih semangat dengan ketan saus kinca durian. Atau sekadar tidak pernah berolah raga atau kebiasaan begadang. Yaa, begitulah kita…

Banyak hal tidak kita sadari merusak tubuh kita sebagai bait Allah, padahal… Jadi, mari kita bersama merinci ulang di benak kita. Apa saja yang masih kita “lalap dan biasakan” yang sebenarnya merusak diri kita. [AH]

P1 : Sudahkah saya menyadari, banyak kebiasaan apa saja yang merusak diri saya??

P2 : Tips jitu apa yang saya mau coba upayakan untuk memutuskan kebiasaan buruk yang merusak diri saya ini??

Bacaan : Yosua 13-15